Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

TIGA TEORI-TEORI TENTANG PARTAI POITIK DI DUNIA POLITIK

TIGA  TEORI-TEORI TENTANG PARPOL Dunia sekarang adalah dunia democrat dimana sekumpulan orang intelek dan konkrometal untuk mendirikan suatu kelompok organisasi   atau partai yang memupunya visi dan mis yang jelas dan program yang terarah kepada pembangunan bangsa dan Negara. Ini di selu dunia terutama Negara-negara yang memegan prisip multi partai   seprti Timor Leste, Indonesia, Portugal, …. Dan lain-lain. Maka teri tentang PARTAI POLITIK sangat membutuhkan, dengan itu ada beberapa teori tentang PARPOL. A.         TEORI AGENS I Bagi sekelompok kecil pengamat dan politisi Parpol, kiprah Parpol era reformasi menunjukkan kemajuan positif, memberi kontribusi terhadap meningkatnya kehidupan demokrasi, dan karena itu “dinobatkan” sebagai kekuatan politik “pro demokrasi”. Salah satu perspektif digunakan untuk memahami dan menjelaskan kiprah Parpol “pro demokrasi” atau memiliki kemajuan positif yakni perspektif agensi atau teori agensi. Teori ini merupakan basis teori mendasari

Sosialisme dan Demokrasi dari beberapa fikiran para ahli

Sosialisme atau sosialis Saya sengaja mengupulkan beberapa artikel tentang teori sosialisme dan  sosialis, Demokrasi berdasarkan pendapat terkemuka max dan Lenin, Karl Marx dan Friedrich Engels...dll untuk membuka wawasan kita tentang berfikir dan menganalisa, maka saya harap para pembaca yang mengunjungi blog saya ini bisa mengenankan hati pembaca dan artikel ini bisa berguna juga. Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, [1] [2] serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. [3] [4] "Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. [5] Ada banyak jenis sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka semua. [6] Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh mana mer